Senin, 01 Juni 2015

masalah Thalassaemia

Thalassaemia....

Aku seorang penderita Thalassaemia. Kini aku berumur 18 tahun. Aku seorang perempuan. Aku divonis Thalassaemia saat aku berusia 7 tahun. Ya! Tepat 11 tahun lalu. di ciamis sendiri sudah ada 160 penderita Thalassaemia. Belom lagi di kota lain yang aku yakin pasti banyak penderita Thalassaemia.  Bagi kalian penderita Thalassaemia pasti banyak mengalami kesulitan di hidup kalian kan? So , ini juga yang akan aku share pada kalian.
Penderita thalassaemia atau bukan penderita sebaiknya tahu.

Lemah. Letih. Lesu. Lunglai.
pasti ini sudah menjadi teman kita sehari-hari. Meski gak di pungkiri semunya pasti ada saat badan kami drop. Banyak yang sering putus asa saat mengalami masa ini. Apalagi saat udah drop dan mau tranfusi itu pmi kosong. Salah satu cara yang aku lakuin saat kaya gini itu adalah “enjoy”. Selain enjoy ngadepin masalah yang ada, kita juga harus sabar. Karena gak sabar bikin kita jadi susah buat ikhlas dan bakalan jadi beban di hati dan fikiran kita.

Badan yang berbeda dengan yang lain.
seorang penderita thalassaemia cenderung memiliki tubuh yang kecil karena darah merah yang terus berkurang sehinggu pertumbuhan tidak stabil dan ini sering kali menjadi ejekan teman-teman sebaya kami yang normal. Meski badan kita berbeda tapi otak kita sama kan gaissss... Bikin karya dan kita bakal dilihat penting!!

Sensitif
beberapa penderita thalassaemia mungkin mengalami sifat seperti ku. Ya! Sensitif. Kadang ocehan yang mungkin menyinggung perasaan kami bisa membuat kami down dan bahkan bisa sampai sakit hati. Seperti pengalaman ku dahulu,saat komentar teman lain nya yang membuat sakit hati dan aku sering meneteskan air mata karena komentar yang kurang pantas. Tapi inilah yang membuat ku belajar,banyak menulis banyak membaca buku dan menonton komedi. Dan aku sekarang menjadi seorang yang selalu bercanda, meski komentar orang lain yang serius itu menyakiti hati aku menjadi strong dan menganggapnya hanya bercanda.

Sulit mengungkapkan perasaan pada lawan jenis.
ini banyak dialamin oleh wanita,sepertiku. Ya! Aku akui sangat sulit memberitahu mereka yang mendampingi kita bahwa kita mempunyai kelainan dan berbeda dengan banyak wanita normal lainnya. Seperti pengalamanku dulu, awal hubungan yang sangat baik membuatku yakin ini tak akan menjadi penghalang bagi hubungan ku dengannya. Tapi saat aku memberitahukan nya dengan harapan hubungan ini tak terjadi apa-apa, dia meninggalkanku setelah tahu aku yang sebenarnya. Miris ya? Miris !! tapi ternyata,dari sanalah aku bisa memilih dan membedakan laki-laki yang mencintaiku tulus dan yang hanya mencintaiku dengan modus. Enjoy menjalani cinta gaiisss...
untuk kamu kamu kamu yang mempunyai masalah yang sama, menurutku kasih tau aja mereka apa-adanya, kalo dia mencintai dirimu dia pasti bakal menerima nya. Kalo dia pergi, ya lupakan, dia bukan jodohmu!
suatu saat nanti pasti akan ada sosok yang mendampingi kita dan senantiasa selalu berkata “yuk ceh Hb,,nanti aku temenin tranfusi sampai selesai”. Kalo yang udah ada sosok yang bicara kaya gitu ya PERTAHANIN!!!

Sosialisasi pada masyarakat
Pasti banyak yang malu,gengsi,takut, tau apalah apalah alasan untuk bersosialisasi pada masyarakat. Mulai dari sekarang hapus deh yang kaya gitu. Terutama bagi kamu kamu kamu yang kuliah dan kerja! Sosialisasi dan bergaul pada masyarakat itu perlu loh. Apalagi untuk kelangsungan aktivitas kita yang numpuk.

Jangan bicara ‘Gak Normal’ pada diri kita sendiri. Bicaralah ‘Gue Normal’ pada setiap hembus nafas kita. Dan pada dasarnya kita normal ko,kita sama seperti banyak orang lainnya. Kita makan nasi,kita bernafas,kita minum,kita tidur,kita bekerja. Namun memang kita punya satu hari istimewa untuk tranfusi.

Thalassaemia itu bukan berarti kita gak sukses loh...

Fighting................. J J J J :* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar