Rabu, 03 Juni 2015

Rumah Tua dengan sejuta kenangan #1 - Devie Aryani

Hampir 2 jam aku duduk dalam mobil avanza silver papah dengan diikuti oleh 1 truk yang membawa semua barang-barang aku dan keluarga aku. Ya setelah kakak menikah dan papah dialih tugaskan ke sebuah kota terpencil yang jauh dari kota metropolitan kami terpaksa mengikuti papah dan pindah rumah di sebuah kota kecil di bandung ini.
Nama aku Nova Amalia, panggilan akrab di rumah sih nonov terserah deh kalian mau panggil apa. Aku anak kedua mamah dan papah aku. Mamah aku seorang penulis yang cukup terkenal dan papah seorang pekerja perusahaan industri yang sering dialih tugaskan seperti sekarang ini. Kakak aku Andhika Ramadian sekarang sudah bahagia bersama keluarga kecil yang dibina nya 1 tahun lalu.
Tak lama setelah sampai pada sebuah rumah yang lumayan besar dan nyaman,dengan taman yang cukup luas ini aku berpamitan kepada mamah dan papah untuk berkeliling melihat suasana lingkungan rumah yang akan ku tinggali mungkin selamanya.
Sejak menyusuri jalan gang di komplek rumah ini tak satu pun orang yang aku temui, dan pandanganku tertuju pada sebuah taman sepi di samping sebuah bangunan tua yang terlihat tak terurus. Entah apa yang membuatku menghampiri taman tersebut dan sepasang ayunan menarik ku untuk mendekatinya dan bermain di sana. Aku pun menduduki ayunan itu dan coba mengayunkan nya dengan pelan di iringi hembusan angin sore yang sejuk. Aku memejamkan mata menikmati suasana baru yang tak aku temui di kota tempat tinggalku dahulu hingga sampai suara laki-laki menyadarkan lamunan indahku.
“haii....”
“(membuka mata) oh haii (melihat sekeliling) ...”
“kenapa? Kaget ya?”
Siapa seseorang di depan ku ini, seseorang yang membuatku memandanginya tanpa lelah. Dengan menggunakan sepatu cat berwarna cokelat,jeans coklat dan baju hitam yang ditutupi sweater coklat serta memiliki rambut model gaya eza gionino ini. Siapa dia? Membuatku bertanya apakah ini manusia atau malaikat?
“heyy... are you okay?”
“ohh ya,i’m oke
J kamu siapa ya?”
“aku dafa,rumah kamu di ujung komplek ini ya?”
“oh nama ku nova,iya dan aku pindahan...kamu udah lama di depan aku?”
“sejak kamu datang ke taman ini aku udah disini,tepatnya aku duduk di bawah pohon itu (menunjuk pada sebuah kursi panjang dibawah pohon)”
“ohh ya aku gak sadar... maaf ya”
“iya gapapa, enjoy ya! Aku pergi dulu...”

Mataku mengikuti arah kepergian dafa tanpa kata, pertemuan yang singkat ini membuatku menyukainya. Siapakah dia? Dimanakah rumahnya? Dan ini yang menghantui fikiranku saat ini.

~bersambung~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar