Jumat, 05 Juni 2015

Rumah Tua dengan Sejuta Kenangan #3 - Devie Aryani

Rumah Tua dengan Sejuta Kenangan
part 3

Sejak masuk SMA aku mulai suka menulis cerpen dan novel, sudah banyak juga cerpen yang aku post di dunia maya. Hobby ku yang menulis fiksi dengan latar menyeramkan atau horror ini membuat ku ingin menulis tentang sebuah rumah tua di komplek ku itu. Namun aku sangat ingin menulis kisah nyata dan keadaan nyata dari rumah tua yang kumuh itu. Berulang kali aku membuka laptop masuk microsoft word kemudian menulis dan hapus, menulis dan hapus. Berulang kali terjadi hingga suara dering telpon masuk.
“hallo Daf”
“malam Nova..belum tidur kamu?”
“belum daf,, masih main laptop”
“cepet tidur gih,besok kan sekolah”
“Daf.. aku kepikiran rumah tua samping rumahmu”
“hahh,, maksud kamu?”
“besok antar aku ke rumah itu ya,besok malam”
“gila kamu Nov,besok malam jumat -_-“
“yaudah,aku sendiri”
Ide gila itu muncul dan terus menghantui fikiran ku.
Tokkk...
suara batu mengetuk kaca jendela ku,siapa yang malam-malam gini melempar batu, aku mendekati dan membuka jendela ku. Kulihat sekeliling tak ada satupun orang disana. Aneh mulai ku temui,aneh oh aneh. Padahal disini tak ada anak kecil yang berkeliaran seperti di rumah ku dulu.
......................
Keesokan harinya,aku pulang sekolah dengan dianter Daffa, rasa aneh itu muncul saat masuk komplek dan makin menjadi saat melewati rumah tua itu. Sampai aku ke rumah dan berpisah dengan Daffa baru rasa itu perlahan hilang.
Malam ini aku menunggu Daffa di taman pertama kali kita bertemu. Tak lama Daffa datang dengan gaya nya yang sangat macho dan bikin jatuh cinta deh, oh my god! Misi ku masuk rumah tua itu dan bukan kencan!!
Perlahan Daffa datang dan rasa aneh itu kembali hadir, aku merasa di taman ini bukan hanya ada aku dan Daffa, aku merasa ada yang mengawasi kita. Aku melirik ke sekeliling tak ada satu pun orang disini. Udara yang semakin dingin membuat keberanianku menyusut.
Tanpa basa basi aku menarik tangan Daffa berjalan cepat ke depan rumah tua itu, aku menyalakan senter dan mulai berjalan. Aku berpegang tangan erat pada Daffa, karena jujur meski punya hobby menulis dan menonton film horror, disaat kaya gini itu aku gak begitu berani. Tetap aja takut,deg-degan,campur aduk,wah gila deh.
Perlahan aku tiba di pintu pertama rumah itu yang sedikit terbuka, tanganku perlahan dingin dan tak kurasa apa-apa,aku ingat sesuatu menepuk pundak ku dan rasa aneh itu semakin menjadi .
Bruukkkkkkkkk................
Aku perlahan membuka mata dan aku sudah berada di kamar ku dengan keadaan berbaring. Oh tuhan aku kenapa?
“kamu udah sadar?”
“daffa...”
Daffa datang memakai seragam sekolah yang rapi membawa segelas susu dan kentang goreng di nampan nya. Tapi rasa itu, rasa aneh itu kembali hadir. Setiap aku bersama Daffa rasa aneh itu muncul dan menghantui ku. Kenapa ini?
“semalem kamu pingsan,gak tau deh kamu liat apa”
“aku pingsan?”
“iyaa,, kayaknya memang rumah itu tak suka denganmu”
“ko gitu sih...”
“ya karna kamu cewe nov”
“maksud kamu daf?”
“eh enggak,, aku berangkat dulu aja deh ya.. kamu nanti aku izinin”
Daffa pergi dan rasa aneh itu pun mulai menghilang. Perkataan daffa berlari di fikiranku saat ini. Rumah itu tak suka denganku karna aku cewe? Maksudnya apa?
Daffa tau sesuatu tentang rumah itu. Aku yakin!!!

~bersambung~


Sebenernya apa hubungan daffa dengan rumah tua itu? Nantikaannn!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar