Sabtu, 06 Juni 2015

Rumah Tua dengan SEjuta Kenangan #4 - Devie Aryani

Rumah Tua dengan Sejuta Kenangan
by
Devie Aryani

Siang ini ku habiskan di kamar dengan laptop yang terus menyala bersama mp3 yang aku putar. Sesekali ku tengok jam yang tak berhenti berdetak. Keisengan ku pada Daffa muncul, aku mencoba stalking akun facebook dan twitter dia. Lama lama lama aku stalking, dan aku ru tahu kalo Daffa pernah berpacaran dengan Agnes. Ya! Agnes adalah teman seangkatan kita yang berbeda kelas dengan aku dan Daffa, ‘agnes itu kan cantik... tapi ko mereka hanya pacaran 2 bulan ya..’ stalking ku terus berjalan hingga akhirnya aku tahu dia berpisah dengan agnes 6 bulan lalu. tapi tweet dia menyatakan jika sampai pada bulan lalu dia masih bersama seorang wanita yang nama akun nya ‘SellyNDaf’
saat itu juga aku kepikiran agnes buat nanya tentang Daffa, aku hubungin dia dan kami sepakat untuk bertemu di suatu tempat depan komplek ku. Karena tidak terlalu jauh aku memutuskan untuk jalan kaki saja, mumpung udara sore ini sejuk dan aku sekalian jalan-jalan.
Saat melangkah kaki ini terpaku dan fikiran tertuju pada rumah tua itu, yahh aku harus melewati itu untuk sampai di tempat yang aku tuju. Perlahan aku melangkah di depan rumah itu, ku pandangin inci demi inci halaman rumah itu. Datar! Flat! Tak terasa apa-apa! Tak terdengar apa-apa!
Aku bergegas meninggalkan rumah tua itu, rasa yang kemarin-kemarin aku rasakan kini hilang. Padahal ketakutan ku kemarin sering terjadi. Dan sekarang semua berbalik ketika pertama kali aku melewati jalan depan rumah yang aku takuti itu. Why? Ada apa sebenarnya dengan aku dan Rumah itu?
30 menit berjalan dengan bingung,aku sampai di tempat aku berjanji dengan Agnes. Kulihat sekeliling taman hijau itu dan di ujung kiri ku terlihat Agnes dengan baju merah dan rok hitam diatas lutut dipadukan dengan sepatu cat dan rambut pirang gaya kriting gantung itu duduk manis dengan handphone di tangannya.
“haii...nunggu lama ya nes?”
“eh elo.. gak ko,gue sering kesini jadi gak bete bete amat“
“sory deh ya kalo lama,gue kan jalan kaki”
“tumben loe.. Daffa nya mana?”
“justru itu yang mau tanyain sama elo”
“gue? What? Ada apa?”
“loe mantan Daffa kan?”
“hahaha bukan Nov bukan.. lagian gue gak tau apa-apa soal Daffa”
“udah deh.. gue tau loe mantan Daffa dan loe pasti tau soal rumah tua disamping rumah Daffa itu kan? Apalagi loe dulu sering maen ke rumah Daffa. Pasti loe tau banget semua pertanyaan yang ada di fikiran gue ini kan?”
Agnes terdiam memandangi ku dalam, dia tersenyum lebar.
“loe stalking akun Daffa sama akun gue yaa? Hahaha kepo deh loe”
“plis deh Nes, bantu gue ya!”
Tertawa Agnes yang anggun tapi sedikit mirip cowo ini berhenti. Dia batuk dan memalingkan wajahnya kemudian berdiri dan berjalan beberapa langkah di depan gue.
“Gue dulu sering banget ke rumah Daffa, gue deket banget sama bokap nyokap nya. Daffa itu orangnya baik,dia cerdas,dia keren,dan dia sopan. Gue sering maen ke rumah dia karena dulu gue adalah cewe pertama yang Daffa ajak pacaran setelah sekian banyak cewe yang deketin Daffa. Tapi perjalanan cinta gue berakhir karena ada cewe yang cinta sama Daffa lebih dari gue.”
“siapa Nes?”
“gue belom selesai cerita...!!! Rumah disamping rumah Daffa itu adalah rumah Selly, dia sahabat baik gue sejak SMP. Selly seorang yang hobby nulis dan di post ke blog kaya loe. Dia cewe yang sangat cantik,dan gue relain Daffa buat dia Nov.”
“maksud loe?”
“Daffa dan Selly jatuh cinta karena mereka sering bertemu dan Daffa banyak berubah dengan Selly,gue rela relain mereka jadian. Sampai pada Selly meninggal satu bulan lalu.”
“meninggal?”
“yaa.. gue juga gak tau dia kenapa. Tapi Daffa terpuruk dan bahkan orang tuanya pergi karena keperluan pekerjaan. Sejak Selly meninggal Daffa dikabarkan banyak deket sama cewe,pokoknya Daffa sekarang berbeda dengan Daffa yang dulu.”
Aku dan Agnes terdiam. Dan rasa itu kembali menyapaku,dingin dan angin yang datang menyapa membuat aku semakin takut.
“selly...sorry...Nova ini temen gue, dia baik, dia seperti loe sell,biarin gue terus sama dia”
Aku terdiam melihat Agnes menongak ke atas dan berkata pada angin dingin yang menyapa. Kenapa ini? Ada apa? Apakah Selly ada disini? Oh Tuhan...


~bersambung~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar