Selasa, 04 Agustus 2015

LDR - Lebaran Dan Ramadhan "tahun ini dan tahun lalu"

Tahun Ini dan Tahun Lalu
By Devie Aryani


Terawih hari pertama seperti biasa! Mesjid sangat penuh sehingga aku pun terpaksa sholat di teras depan mesjid bersama mama karena kesiangan datang. Dari situ aku gak bisa lihat suasana di dalam mesjid. Disana hanya samar-samar pandangan biasa yang biasa terlihat di tahun-tahun sebelumnya. Ya hanya pemandangan saf-saf depan dipenuhi orang tua dan saf akhir di penuhi dengan anak-anak yang sering bolos terawih.
Seperti tahun-tahun ke belakang. Anak-anak SD dan di bawah umur banyak yang bolos terawih karena sibuk dengan bekal yang mereka bawa. Entah ini hanya di kampungku sajaatau bahkan di setiap kampung juga mempunyai tradisi yang sama. Setiap datang bulan ramadhan, saat waktu terawih tiba, anak-anak sibuk membeli makanan untuk bekal di bawa ke mesjid.
Tahun ini pada bulan ramadhan sangat istimewa tapi sayang tamu bulananku datang pada waktu yang tepat,karena datang pada wal bulan ramadhan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 10 hari malam awal terawih itu mesjid penuh,penuh dan penuh. Tapi fenomena yang tak aneh itu ada. Pada 10 hari pertengahan ramadhan mesjid itu sepi, hanya beberapa saf yang terisi oleh orang tua dan saf terakhir selalu dihiasi anak muda.
Kini, terawih hari ini anak-anak yang sering ribut sama makanannya itu ada di sampingku. Berada pada saf yang sama dengan arah kiblat yang sama.
Fenomena lain muncul. Aneh dan aneh. Yang biasanya anak-anak ini sibuk dengan bekal makanannya. Kini berubah, kini berbeda. Ternyata mereka sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Anak SD dan anak dibawah umur sudah punya gadget yang mewah? Apa orang tua mereka tak salah?
Sesekali aku melirik di sela-sela terawihku. Terdengar beberapa kali nama laki-laki yang berbeda-beda mereka sebutkan.
Tak sengaja aku pun melihat sekilas apa yang mereka lihat pada gadget mereka. Miris ya. Ternyata mereka sibuk dengan media sosial yang banyak bertuliskan tulisan yang alay dan bahasa lebay.
Miris ya.... anak kecil saja sudah faham betul dengan gadget mewah,media sosial bahkan pacar-pacaran.
Mau jadi apa bangsa ini jika semua ini di biarkan? Mari membangun moral bangsa ini menjadi lebih baik lagi.


~terimakasih~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar